Menjadi Sauh

Sayang, ada lintasan saat kau jauh

Aku memang tidak bisa merangkai aksara merdu, seperti yang sering kau berikan dulu

Aku ingin menuliskan racauan dalam kepalaku, ketika telingaku tersumbat dentuman jantungku sendiri, ketika dirimu mengalihkan semua yang ingin kulakukan

Aku ingin menuliskan dengan indah seperti yang dulu sering kau berikan

Namun, aku hanya mampu seperti ini, mendoakan, dan memikirkan masa depan, seperti apa yang kelak akan kita jalani

Aku ingin saat itu masih ada aku dan kamu, seperti yang dulu, meski saat ini kau jauh

Aku rindu bola mata coklat itu menatapku malu-malu dalam teduhnya

Aku ingin tenang karena aku tahu kau selalu berjaga di sampingku

Aku ingin rebah ketika lenganmu memelukku

Aku ingin kau tahu, meski jarang kuucap kata-kata cinta nan syahdu

Aku selalu mendoakanmu dalam sujud-sujud panjangku

Agar aku dan kamu masih selalu seperti ini, sampai nanti, hingga di Surga nanti

Untuk Imamku, ayah dari anak-anakku

“When I am with you, there is no one else

I get heaven to my self

When I am with you, there is no one else

I feel this way I never felt

When I am with you, there is no one else

A life, sparkle in your eyes

Heaven coming through

And I Love You”

[The Astronaut – Jin)